Pembela Ahlus Sunnah (PAS) Batalkan Ibadah KKR Natal di Gedung Sabuga
![]() |
Doc. Pribadi | Facebook |
Beritacas.com - Massa
yang mengatasnamakan diri Pembela Ahlus Sunnah (PAS) mendatangi lokasi
penyelenggaraan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Gedung Sabuga, Jalan
Tamansari, Kota Bandung.
Pihak
PAS meminta panitia KKR menyelenggarakan kegiatan keagamaan tersebut di rumah
ibadah. Hasil kesepakatan antarkedua pihak yang dimediasi polisi membuahkan
hasil yaitu acara KKR ibadah Natal sesi kedua tidak dilanjutkan dengan berbagai
pertimbangan.
Acara
Kebaktian Natal Umat Kristen yang menghadirkan Pdt.Dr.Stephen Tong untuk sesi
kedua sedianya dilaksanakan pada pukul 18.30 WIB di Gedung Sabuga, Selasa
(6/12/2016). Pihak PAS menegaskan bahwa sama sekali tidak melarang kegiatan
tersebut.
"Ini
kan acara keagamaan, kita enggak masalah. Enggak ada pelarangan. Nah untuk
melaksanakan Natal sesuai keyakinannya, kita menyarankan kegiatannya dilakukan
di tempat semestinya sesuai Undang-undang. Ya acara Natal dilakukan di gereja,
bukan di Gedung Sabuga," ujar Ketua PAS Muhammad Roin di halaman Gedung
Sabuga.
Menurut
Roin, peribadatan umat Kristen sudah diatur di tempat tertentu yaitu gereja.
Hal tersebut, sambung dia, sesuai dengan Surat Peraturan Bersama (SKB) Menteri
Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2006.
Pihak
PAS mengaku sudah bertemu secara baik-baik dengan panitia penyelenggara. Acara
sesi pertama yang berlangsung pukul 13.00 hingga 15.00 WIB untuk anak-anak
tetap berjalan normal.
"Tadi
acara yang siang sampai sore, kami tidak ganggu," kata Roin.
Kapolrestabes
Bandung Kombes Pol Winarto turun langsung ke lokasi. Dia menjelaskan persoalan
tersebut sudah diselesaikan secara musyawarah oleh kedua pihak.
"Jadi
acara yang malam tidak dilaksanakan. Tadi sudah disepakati pihak panitia,
pendeta dan perwakilan ormas," ujar Winarto di lokasi yang sama.
Pihak
panitia, sambung Winarto, akan mempelajari persoalan regulasi. "Kalau
kegiatan keagamaan hanya perlu pemberitahuan saja. Jadi acara ini bukan
dilarang. Nanti panitia akan membicarakannya lagi ke Kemenag dan MUI, termasuk
kepada Pemkot Bandung," tutur Winarto.
"Jadi
sudah clear. Enggak ada masalah. Semuanya memahami dan saling
mempelajari," kata Winarto menambahkan.
Sementara
itu pihak panitia enggan memberikan komentar kepada wartawan berkaitan dengan
persoalan tersebut. Ratusan umat Kristen yang sudah terlanjur datang, sempat
melakukan doa bersama di area Gedung Sabuga. Pendeta Stephen Tong didaulat
menyampaikan keterangan kepada jemaatnya.
Stephen
meminta jemaatnya tetap tenang. "Nanti ada tim yang mempelajari. Jangan
kecewa," ucap Stephen.
Peserta
KKR membubarkan diri dengan tertib pada pukul 20.30 WIB. Ketika situasi itu
terjadi, sejumlah aparat kepolisian melakukan pengamanan di seputaran Gedung
Sabuga. (detik.com)
APA KOMENTAR ANDA?
BERITA MENARIK
loading...
BERITA TERBARU